
Sumber Gambar: Bruce Hong
Agen hayati (Biological control agents) adalah mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti bakteri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa genetik (genetically modified microorganisms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Selain berasal dari golongan mikroorganisme, rupanya predator, parasitoid, dan patogen dapat pula dimanfaatkan sebagai kelompok agen hayati dalam menekan hama maupun penyakit pada tanaman pertanian.
Dalam tahap perkembangannya agen hayati dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan dalam proses produksi, pengelolaan hasil pertanian keperluan lainnya. Perlu adanya campur tangan manusia dalam pengendalian OPT dengan memperbanyak dan melepaskan agen hayati ke pertanaman. Pengendalian hayati didasari oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi khususnya teori tentang pengaturan populasi oleh pengendali alami serta keseimbangan ekosistem. Musuh alami yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen adalah pengendali alami utama hama yang bekerja secara “terkait kepadatan populasi” sehingga agen hayati tersebut tidak dapat dilepaskan dari kehidupan serta perkembangbiakan hama.
Pengendalian hayati kini mencakup: pengendalian binatang hama, penyakit tumbuhan, dan gulma, maka agen pengendali hayati terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
1. Predator
yaitu makhluk hidup yang memangsa makhluk hidup lain yang lebih kecil atau lebih lemah dari dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Makhluk hidup lain yang dimangsa oleh predator disebut mangsa (prey) dan proses interaksinya disebut dengan predasi.
2. Parasitoid*
yaitu makhluk hidup yang hidup secara parasit di dalam atau di permukaan tubuh dan pada akhirnya akan menyebabkan kematian makhluk hidup lain yang ditumpanginya. Mahluk lain yang ditumpangi parasitoid tersebut disebut inang (host) dan proses interaksinya disebut dengan parasitasi. Parasitoid biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari ukuran tubuh inangnya.
3. Patogen*
yaitu mahluk hidup mikroskopik yang hidup secara parasit di dalam atau di permukaan tubuh dan pada akhirnya menyebabkan kematian mahluk hidup lain yang diserangnya. Mahluk lain yang diserang oleh patogen disebut inang (host).
4. Antagonis*
yaitu makhluk hidup mikroskopis yang dapat menimbulkan pengaruh yang tidak menguntungkan bagi makhluk hidup lain melalui parasitasi, sekresi antibiotik, kerusakan fisik, dan bentuk-bentuk penghambatan seperti persaingan untuk memperoleh hara dan ruang tumbuh.
5. Pemakan gulma*
yaitu makhluk hidup yang memakan gulma namun tidak memakan tumbuhan lain yang bermanfaat.
Nah, apakah sobat Tania sudah mengerti mengenai agen-agen hayati? Apabila sobat Tania menemukan masalah dengan hama atau penyakit tanaman, sobat Tania dapat mengakses Aplikasi Dokter Tania yang memiliki fitur identifikasi hama dan penyakit tanaman sehingga mempermudah dalam proses pengendalian hama dan tanaman. Selamat mencoba ya!